Sabtu, 11 April 2015

Ayo Dolan Maring Jawa Tengah

                                                         Ayo Dolan Maring Jawa Tengah

     Libur telah tiba,libur telah tiba Hore,Hore,Hore Simpanlah tas dan bukumu Lupakan keluh kesahmu Libur telah tiba,libur telah tiba Hatiku gembira! Yaps alunan lagu dari Tasya yang langsung bergemuruh. Tatkala Aku baru saja menyelesaikan ujian semesterku. Sederet objek wisatapun langsung telintas dibenakku. Mulai dari yang ekstrim, funny, dan healthy. Aku berfikir sejenak untuk memikirkan tempat keren dan berbeda apa yang bakal aku kunjungi. Ekstrim? Aku sudah terbiasa mendaki gunung. Funny? Aku terbiasa ke waterboom Purbalingga. Healthy? Aku terbiasa ke Pemandian Air Panas Guci. Ah iya, yang berbeda. Aku mencoba berfikir sejenak. Ah iya, mengapa aku tak mencoba untuk menambah pengetahuanku dan rasa kemanusiaanku dengan mengunjungi objek wisata yang kaya akan sejarah dan nilai agamisnya?. Aku habiskan hari-hariku dengan melototi layar handphoneku dengan mencari kira-kira objek wisata apa yang aku tepat. Hingga sampailah aku menetapkan perjalanan wisata yang bakalan aku singgahi. Akhirnya aku memilih Masjid Muhammad Cheng Hoo di Purbalinggadan yang utama ke Komplek Candi Arjuna di Dieng Wonosobo. Minggu, 28 Desember 2014. Tepat 7 hari setelah pengumuman liburan sekolah. Aku dan teman-temanku bergegas untuk nge-gass ke tempat tujuan kami. Segala macam berbekalan telah aku siapkan. Mulai dari makanan,sepatu, baju, tas, kaos kai, kaos tangan,dan tentunya dompet yang tebal. Hehe. Rumahku ada di Pemalang, Jawa Tengah
;
Kota Pemalang

     Berbekal motor, Aku siap untuk mengexplore Masjid Muhammad Cheng Hoo di Purbalingga dan Tujan utama Komplek Candi Arjuna di Dieng Wonosobo. Here We Come!. 
     Aku berangkat pukul 09.30 WIB.Aku mengambil jalur selatan yaitu melewati 4 kabupaten diantaranya Pemalang-Purbalingga-Banjarnegara-Wonosobo. Lumayan panjang juga perjalan yang harus kutempuh. Semangat Guys!. Masjid Muhammad ChengHoo merupakan tujuan pertamaku.

                                                      Masjid Muhammad Cheng Hoo siang hari



     Masjid yang menurut legenda didirikan oleh Laksamana Cheng Hoo. Seorang Laksamana asal China yang mengembara ke Asia Tenggara. Beliau berhasil membangun 5 masjid yaitu di Surabaya,Pasuruan,Palembang,Kartanegara, dan tentunya Purbalingga yang saya kunjungi kali ini. Keindahan dan keunikan Masjid Muhammad Cheng Ho Purbalingga yang didirikan dari 2011 oleh PITI (Persatuaan Islam Tionghua Indonesia) memang banyak diketahuimasyarakat. Tetapi keindahan itu akan terlihat berbeda pada malam hari. Struktur bangunan Cina /Tiongkok dan menyerupai klenteng serta warna warna lampu bagai lampion menambah keunikan Masjid Cheng Ho. Masjid Jami PITI Muhammad Cheng Hoo menjadi suatu bukti terdapatnya keberagaman agama, suku maupun ras dalam kehidupan bermasyarakat di Purbalingga. Hal ini menjadi suatu kekuatan yang luar biasa. Sayapun bertanya pada salah satu pengurus masjid.
 Aku: "mekaten kagiyatan masjid mriki nopo pak?"

Pengurus: "Kagiyatanipun yaiku ngaji qur'an lan ibadah mawon dek." 

Aku: "Owh kados niku nggeh pak. Maturnuwun pak."

      Dari masjid ini kita bisa beajar akan arti sebuah persatuan. Dimana dalam masjid ini saja budaya china bisa bercampur dengan islam. Apalagi kita yang punya otak. Masa gak bisa? Persatuan itu indah broo! 



                                                                            Dari Samping Masjid
                                                                             Dari dalam Masjid

                                                                            Dari  Depan Masjid

      Setelah selesai menyelesaikan sholat dhuhur. Akupun bergegas ke tujuan selanjutnya. Betapa Indahnya alam Jawa Tengah. Sepanjang perjalanan Kami disuguhi pemandangan yang luar biasa.
                                          Hutan, Sungai, dan deretan bukit yang indahnya bukan main   

            Hutan, sungai, dan deretan bukit yang indahnya bukan main ditambah hawa sejuk pegunungan semakin membawa suasana tak ubahnya di surga. Kabut yang membungkus, menambah kesan dingin yang kejam menusuk tulang. Aku juga sempat melewati bencana longsor Banjarnegara. Dimana semua rata dengan tanah. Kecuali satu rumah yaitu rumah Sang Ustadz ngaji yang selamat dari bencana maha dahysat tersebut. Pict Ada segelintir orang yang sekedar datang untuk menyaksikan sisa-sisa puing rumah yang berserakan tak beraturan.
                                                                                 porak poranda
                                                                            masyarakat yang menyaksikan

       Pukul 16.00 Akupun bertolak dari Banjarnegara melanjutkan perjalanan ditemani hujan yang mengguyur kami rapatkan mantel kami. Brrr dingin banget broo. Jarak pandang yang hanya sepanjang 2 meter akibat tebalnya kabut yang menutup sepanjang jalan.


                                                                                     Hujan mengguyur

 Wow benar-benar perjalanan yang sangat menantang. Pukul 17.00 Aku sampai juga di Dieng Plateau Wonosobo Jawa Tengah. 

                                                                                           Dieng
 
Aku langsung membooking villa untuk Kami menginap karena tidak memungkinkan untuk melanjutkan tujuan utama Kami yaitu Komplek Candi Arjuna. Ya akhirnya orang kampung macam Aku bisa nginep di Villa juga. Hahaha.

                                                                                nginep di villa
      Pukul 06.00 WIB alarm handphoneku berdering kencang sekali. Segera Aku bangun dari tidurku untuk segera ke tujuan utama yaitu Komplek Candi Arjuna. 
                                                                                             sunset sikunir
      Tak sabar ingin melihat secara langsung warisan budaya Jawa Tengah yang keren. Yang sudah ditetapkan menjadi Cagar Budaya. Setelah membayar tiket masuk sebesar Rp. 10.000-, per orang. Akupun bisa dengan mudah masuk Komplek Candi Arjuna. Kami langsung disuguhi pemandangan yang Subhanallah indah tenan ini. Jejeran pohon cemara di kiri kanan jalan setapak. Barisan pohon terompet tak kalah menawarkan keindahan Dieng. Serta bapak dan ibu yang sedang bercocok tanam semakin menambah asri serpihan surga ini. Candi pertama yang kami singgahi yaitu Candi setyaki. 
                                                                                                        berpose
                                                                                                     Candi Setyaki
 Candi Setyaki ini sendiri merupakan satu dari sekian cagar budaya yang ada di Dieng ini. Candi Setyaki terletak di sebelah barat Komplek Candi Arjuna. Wisata Sejarah di Candi Setyaki kita akan di ajak menelusuri dan belajar menggali informasi dari bentuk Arsitektural kuno dengan Ragam Hias atau Ornamen - Ornamen yang ada di setiap bagian Candi Setyaki. Rugi bagi kalian jika sampai tidak mengunjungi situs cagar budaya ini. Pict Setelah puas menikmati indahnya Candi Setyaki. 
  
                                                                                          Depan Candi
                                                                                                berpose



Kini Aku langsung menuju tujuan utamaku yaitu Komplek Candi Arjuna. Sambil menyusuri jalan setapak yang masih diselimuti embun, kaki tetap tegap melangkah. Komplek Candi Arjuna terletak di tengah kawasan Candi Dieng, terdiri atas 4 candi yang berderet memanjang arah utara-selatan. Candi Arjuna berada di ujung selatan, kemudian berturut- turut ke arah utara adalah Candi Srikandi, Candi Sembadra dan Candi Puntadewa. Tepat di depan Candi Arjuna, terdapat Candi Semar. Keempat candi di komplek ini menghadap ke barat, kecuali Candi Semar yang menghadap ke Candi Arjuna. 
                                    

                                                                       Komplek Candi Arjuna.
 
Candi Arjuna 
                                

                                                                                    Candi Arjuna
Ciri fisik Candi Arjuna bertinggi 1 M. Terdapat pintu masuk kedalam candi dimana terdapat seperti tangga yang terdapat 2 patung kepala naga yang menganga. Ada seperti pahatan yang biasa disebut pahatan kalamakara. Atap candi berbentuk kubus bersusun,makin ke atas makin mengecil. Bagian atas dan puncak atap sudah hancur. Di setiap sisi masing-masing kubus terdapat relung dan di setiap sudut terdapat hiasan berbentuk seperti mahkota bulat berujung runcing. Sebagian besar hiasan tersebut sudah rusak. Terdapat juga Arca yang bentuknya masih utuh seperti tak tersentuh apapun. Benar-benar candi yang mengagumkan. Tak rugi Aku jauh-jauh datang kesini. Candi Semar Candi ini letaknya berhadapan dengan Candi Arjuna. Denah dasarnya berbentuk persegi empat membujur arah utara-selatan. Candi setinggi sekitar 50 cm ini polos tanpa hiasan. Candi yang mungil tapi tetap oke Candi Srikandi Candi ini terletak di utara Candi Arjuna. Batur candi setinggi sekitar 50 cm dengan denah dasar berbentuk kubus. Di sisi timur terdapat tangga dengan bilik penampil.Pada dinding utara terdapat pahatan yang menggambarkan Wisnu, pada dinding timur menggambarkan Syiwa dan pada dinding selatan menggambarkan Brahma. Sebagian besar pahatan tersebut sudah rusak. Atap candi sudah rusak sehingga tidak terlihat lagi bentuk aslinya. 

                                                                 belakang candi
                                                                         samping candi

                                                                       depan candi

Candi Srikandi 
 
Candi ini terletak di utara Candi Arjuna. Batur candi setinggi sekitar 50 cm dengan denah dasar berbentuk kubus. Di sisi timur terdapat tangga dengan bilik penampil.Pada dinding utara terdapat pahatan yang menggambarkan Wisnu, pada dinding timur menggambarkan Syiwa dan pada dinding selatan menggambarkan Brahma. Sebagian besar pahatan tersebut sudah rusak. Atap candi sudah rusak sehingga tidak terlihat lagi bentuk aslinya. 


Candi Sembadra



Candi yang sedang dalam proses perbaikan ini. Ciri fisik Candi Sembadra yaitu bertinggi 50 cm. Sepintas Candi Sembadra terlihat seperti bangunan bertingkat, karena atapnya berbentuk kubus yang ukurannya hampir sama besar denganukuran tubuhnya. Puncak atap sudah hancur, sehingga tidak terlihat lagi bentuk aslinya. Di keempat sisi atap juga terdapat relung kecil seperti tempat menaruh arca. 

 Candi Puntadewa 


Candi yang namanya diambil dari salah satu tokoh pewayangan ini secara fisik tinggi ccandi ini tidak terlalu tinggi. Di utara candi terdapat batu yang disusun berkeliling membentuk ruangan berbentuk persegi panjang. Ditengah ruangan terdapat dua buahbatu berbentuk mirip tempayan yang lebar. 

Inilah akhir dari perjalanan dalam menyusuri Cagar Budaya yang ada di Dieng Jawa Tengah. Disini Aku belajar betapa pentingnya kita menjaga kekayaan budaya nusantara, jangan sampai hanya kita yang dapat menikmati indahnya Indonesia. Satu lagi, jangan karena kita menyakini suatu agama tetapi tidak ingin belajar sesuatu yang menjadi kebanggan peninggalan agama lain. Salam Persatuan!

 






Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Visit Jawa Tengah Periode 2.








Sabtu, 31 Januari 2015

Pemalang Tak Akan Lekang




  • Assalamu'alaikum Wr. Wb.
    Pembaca yang budiman dimanapun Anda berada. Kali ini saya akan mengabarkan beberapa rangkaian kegiatan dalam rangka memeriahkan hari jadi Kabupaten Pemalang yang ke 440.  


    Pemalang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Pemalang. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Pekalongan di timur, Kabupaten Purbalingga di selatan, serta Kabupaten Tegal di barat. Dimana penetapan hari jadi Kabupaten Pemalang ialah pada saat diumumkannya pernyataan Pangeran Diponegoro untuk mengadakan perang terhadap Pemerintahan Kolonial Belanda, yaitu tanggal 20 Juli 1823. Namun, berdasarkan diskusi para pakar yang dibentuk oleh Tim Kabupaten Pemalang, hari jadi Pemalang adalah tanggal 24 Januari 1575, atau bertepatan dengan Hari Kamis Kliwon tanggal 1 Syawal 1496 Je 982 Hijriah. Keputusan tersebut selanjutnya ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Dati II Kabupaten Pemalang Nomor 9 Tahun 1996 tentang Hari Jadi Kabupaten Pemalang. Tahun 1575 diwujudkan dengan bentuk Surya Sengkala Lunguding Sabda Wangsiting Gusti yang mempunyai arti harfiah : kearifan, ucapan/sabdo, ajaran, pesan-pesan, Tuhan, dengan mempunyai nilai 5751. Sedangkan tahun 1496 Je diwujudkan dengan Candra Sengkala Tawakal Ambuko Wahananing Manunggal yang mempunyai arti harfiah berserah diri, membuka, sarana/wadah/alat untuk, persatuan/menjadi satu dengan mempunyai nilai 6941.Tanpa panjang lebar ayo langsung saja kita simak kegiatan dalam rangka memeriahkan hari jadi Pemalang ke-440 yang berhasil saya liput.


    1. Trabas batas alam lepas



            Pemalang (25/01). Berbagai komunitas motor trail kurang lebih 700 peserta dari berbagai daerah seperti Tegal, Pemalang, dan Pekalongan berkumpul menjadi satu dalam rangka memeriahkan ulang tahun Kabupaten Pemalang yang ke-440. Sebelum menjelajah ganasnya hutan Pemalang, peserta terlebih dahulu berdoa demi keselamatan diri masing-masing. Start sendiri dimulai pukul 08.00 WIB, dimulai dari Pantai Widuri Pemalang dan finish di
    Pantai Widuri Pemalang juga pukul 17.00 WIB. Peserta yang awalnya berjumlah 700 orang, yang berhasil keluar dari lebatnya hutan ternyata hanya sebagian saja. Dan sisanya terjebak di hutan dan lebih memilih meninggalkan motornya yang mogok untuk kemudian jalan kaki keluar hutan. Mereka baru bisa keluar pukul 21.00 WIB. Herman salah satu peserta yang berhasil meraih garis finish menuturkan. "Saya sendiri start pukul 11.00 WIB. Di dalam hutan saja Saya sudah mengalami mogok 4 kali setiap 50 meter. Mengingat medan yang berat karena habis diguyur hujan." Tutur anggota ATAP [Association Trail Adventure Pemalang tersebut. Acara ini sendiri selain bertujuan untuk memeriahkan ulang tahun Pemalang juga untuk saling meningkatkan silaturahmi antar anggotanya.


                                     


     fose : anggota ATAP (Association Trail Adventure Pemalang)


    2. Ngebeg Bareng [Pemecahan Rekor Muri]



          
      Pemalang (25/01) Satu dari sekian banyak kesenian yang ada di Indonesia yang terlupakan seiring dengan derasnya arus globalisasi. Dimana generasi muda Indonesia lebih menyukai tren dunia barat seperti K-POP yang sangat menjadi- jadi. Ya, betul sekali salah satunya adalah Kesenian Ngebeg. Ngebeg merupakan bentuk kesenian tari daerah Banyumas yang menggunakan boneka kuda yang terbuat dari anyaman bambu. Tarian Ebeg di daerah Banyumas menggambarkan prajurit perang yang sedang menunggang kuda. Gerak tari yang menggambarkan kegagahan diperagakan oleh pemain Ebeg.Diperkirakan kesenian Ebeg ini sudah ada sejak zaman purba tepatnya ketika manusia mulai menganut aliran kepercayaan animisme dan dinamisme. Salah satu bukti yang menguatkan Ebeg dalam jajaran kesenian tua adalah adanya bentuk-bentuk in trance (kesurupan) atau wuru. Bentuk-bentuk seperti ini merupakan ciri dari kesenian yang terlahir pada zaman animisme dan dinamisme. Selain itu Ebeg dianggap sebagai seni budaya yang benar-benar asli dari Jawa Banyumasan mengingat didalamnya sama sekali tidak ada pengaruh dari budaya lain. Berbeda dengan Wayang yang merupakan apresiasi budaya Hindu India dengan berbagai tokoh-tokohnya. Ebeg sama sekali tidak menceritakan tokoh tertentu dan tidak terpengaruhi agama tertentu, baik Hindu maupun Islam. Bahkan dalam lagu-lagunya justru banyak menceritakan tentang kehidupan masyarakat tradisional, terkadang berisi pantun, wejangan hidup dan menceritakan tentang kesenian Ebeg itu sendiri. Lagu yang dinyanyikan dalam pertunjukan Ebeg hampir keseluruhan menggunakan bahasa Jawa Banyumasan atau biasa disebut Ngapak lengkap dengan logat khasnya. Jarang ada lagu Ebeg yang menggunakan lirik bahasa Jawa Mataraman dan bahasa selain Banyumasan. Beberapa contoh lagu-lagu dalam Ebeg yang sering dinyanyikan adalah Sekar Gadung, Eling-Eling, Ricik-Ricik Banyumasan, Tole-Tole, Waru Doyong, Ana Maning Modele Wong Purbalingga dan lain-lain.
    Dalam hal ini pemerintah Kabupaten Pemalang untuk pemecahan rekor muri sendiri, menginstuksikan kepada semua pelajar Se-Kabupaten Pemalang mulai dari SD, SMP, dan SMA, serta PNS, dan semua instasi yang ada di Pemalang. Acara sendiri berlangsung cukup meriah dimana di langsungkan tepat ditengah-tengah Alun-Alun . Semua peserta terlihat cukup antusias mengikuti gerakan instruktur yang berjoget ngebeg di tengah-tengah panggung.           Tetapi ditengah-tengah meriahnya joget ngebeg. Ada sejumlah orangtua peserta khususnya anaknya yang duduk di bangku SD [Sekolah Dasar] karena anaknya tidak bisa bergabung di tengah panggung karena terhimpit banyaknya orang yang berjubel di sepanjang jalan menuju Alun-Alun Pemalang.  Muhammad Bagus berkicau "Dari sebuah acara Ngebeg Bareng yang "Semrawud" dapat dijadikan pembelajaran maupun evaluasi untuk pemerintah, panpel & terutama warga Pemalang agar kejadian tersebut tidak terulang kembali karena para pelajar yang secara langsung kena imbasnya" Pungkasnya .Kegiatan Ngebeg sendiri akhirnya dapat memecahkan rekor muri dengan jumlah peserta Ngebeg terbanyak mengalahkan Kabupaten Probolinggo dengan jumlah peserta 33.445 orang.

                                                          

      ramai ditengah alun alun


    3. Pemalang Jazz World Music dan Pesta Kembang Api dan Lampion

              Pemalang (25/01). Serangkaian kegiatan untuk memeriahkan hari ulang tahun Pemalang yang ke-440 telah kita lalui bersama. Kini saatnya santai sejenak sembari menikmati alunan musik Jazz yang mengalun pelan menelisik daun telinga kita bersama orang yang kita kasihi. Pemalang Jazz World Music yang berlangsung di tepi Pantai Widuri yang asri semakin membuat suasana malam semakin romantis. Band asal Kota Yogyakarta ini menampilkan berbagai lagu jazz yang oke punya.Momen yang ditunggu ribuan kaum muda yang tumpah ruah di Pantai Widuri tidak lain dan tidak bukan yaitu pesta kembang api dan 1000 lampion akhirnya dimulai. Ribuan lampion dilepas ke langit lepas sembari tergores dengan kilatan kembang api yang bersahut sahutan, semakin membuat malam semakin sempurna. Salah satu kaum muda yang menikmati malam itu Anil Badar. Siswa yang duduk di kelas 2 SMA N 2 Pemalang menuturkan "Wah sayang banget. Di momen yang hanya terjadi satu tahun sekali ini. Saya beserta ke-3 teman Saya tidak bisa mengabadikan momen langka ini dikarenakan batu baterai handphone kami mati semua haha" pungkasnya kecewa.  Pesta Kembang Api dan Lampion berlangsung sekitar 30 menit membuat semua mata yang memandang peristiwa langka tersebut semuanya menganga. Semoga bersama ribuan doa yang terbang ke angkasa bisa membuat Pemalang jauh lebih berwibawa. Aamiin




    Lampion: Ribuan lampion tebang ke angkasa
    Rasanya kurang lengkap kalau hanya membahas kegiatan dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun Pemalang. Yaps kuliner asli khas dari Pemalang yang wajib Anda tahu yaitu Nasi Grombyang

    Nasi Grombyang
     
    Nasi grombyang adalah sejenis nasi campur yang merupakan makanan khas dari masyarakat Pemalang, Jawa Tengah. Nama makanan ini berasal dari bentuk penyajiannya, yaitu antara isi dan kuah lebih banyak kuahnya sehingga kelihatan bergoyang-goyang (bahasa Jawa: grombyang-grombyang, artinya "bergoyang-goyang").
    Ramuan nasi grombyang terdiri dari nasi, irisan daging kerbau dan kuah, disajikan dalam mangkuk kecil dan dilengkapi dengan sate kerbau. Ciri khas lainnya dari nasi grombyang terletak pada tempat jualannya yang berupa kuali besar, tempat nasi ditutupi dengan kain merah, diserta penerangan remang-remang lampu templok. Pembeli menikmati hidangan dengan duduk di kursi kecil pendek (dingklik).
    Tidak diketahui dengan pasti kapan makanan khas ini mulai diciptakan. Namun menurut penuturan para orang tua di Pemalang, makanan khas nasi grombyang sudah ada sejak tahun 1960-an. Pada waktu itu penjual nasi grombyang menjual dagangannya secara tidak menetap, tetapi berkeliling kampung. Penjual nasi grombyang yang terkenal antara lain H. Warso di Jl. R.E. Martadinata di dekat alun-alun, serta H. Waridin di Sirandu dekat bekas terminal lama Pemalang





    Sebuah harapan dari Saya pribadi untuk Pemalang yang Saya tulis pada 24 Januari 2014 di Facebook
    ..

    Dear Pemalang
    Hay Pemalang..
    Apa kabarmu? Aku lihat di baliho Kamu berulang tahun hari ini.
    Semua wargamu bergotong royong memeriahkan hari jadimu. Seakan-akan Engkau adalah segalanya bagi Mereka. Mereka ingin di hari jadimu ini Engkau terlihat lebih gagah berwibawa. Oh ya, denger-denger Kamu juga akan bikin rekor muri yah besok? Kami berdoa semoga harapanmu itu terwujud. Semoga tetanggamu lebih bisa memandangmu lebih tinggi lewat rekor ini, bukan hanya lewat sebuah kecelakaan kereta di Petarukan yang membuatmu terkenal di mata tetanggamu.
    Dear Pemalang
    Jujur Aku terkejut karena orang diluar sana tak banyak yang mengenalmu. Mereka lebih mengenal Jembatan Comal yang ambles kemarin. Kepada Yang Terhormat Bapak Bupati. Tolong dengar suara Kami, Kami ingin Pemalang bisa dikenal lewat tempat wisatanya yang keren-keren. Tempat ngumpul anak muda yang keren. Bangun lebih banyak taman kota. Supaya Kami kaum muda bisa berbangga dengan tempat keren yang oke punya. Kami ingin ketika Kami di ranah rantau Kami bisa berbangga karena tempat-tempat kerenmu.
    Dear Pemalang
    Mungkin telat jika Kami mengucapkan Selamat Ulang Tahun kepadamu sekarang. Tetapi semoga tidak terlambat untuk kamu BERBENAH
    Selamat ulang tahun Pemalang. Tua usiamu Dewasalah Kamu
    FOOOORZZZAAAA PEMAAALAANG



    P: Pemalang itu
    E: Enak grombyangnya
    M: Mantap kerajinan tenunya
    A: Asik orang-orangnya
    L: Luas dunia pendidikanya
    A: Asri pegununganya
    N: Nyaman objek wisata waterpak widurinya
    G: Gak usah banyak nanya. Ayo kunjungi Pemalang.

    Semoga Bermanfaat  :D
    Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


Kamis, 02 Oktober 2014


  • BACAAN DO'A NIAT PUASATARWIYAHﻧﻮﻳﺖ ﺻﻮﻡ ﺗﺮﻭﻳﻪ ﺳﻨﺔ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰNAWAITU SAUMA TARWIYAHSUNNATAN LILLAHI TA'ALAH“ Saya niat puasa Tarwiyah,sunnah karena Allah ta’ala.”BACAAN DO'A NIAT PUASA ARAFAHﻧﻮﻳﺖ ﺻﻮﻡ ﻋﺮﻓﺔ ﺳﻨﺔ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰNAWAITU SAUMA ARAFAHSUNNATAN LILLAHI TA'ALAH“ Saya niat puasa Arafah ,sunnah karena Allah ta’ala.”

Senin, 24 Februari 2014

Setengah Manusia

Jujur gue juga rindu elo ....
but.. aku bisa buat apa? jarak kita teramat jauuuuhh... semua akses komunikasi bahkan mungkin ngga memungkinkan banget....