Sabtu, 31 Januari 2015

Pemalang Tak Akan Lekang




  • Assalamu'alaikum Wr. Wb.
    Pembaca yang budiman dimanapun Anda berada. Kali ini saya akan mengabarkan beberapa rangkaian kegiatan dalam rangka memeriahkan hari jadi Kabupaten Pemalang yang ke 440.  


    Pemalang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Pemalang. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Pekalongan di timur, Kabupaten Purbalingga di selatan, serta Kabupaten Tegal di barat. Dimana penetapan hari jadi Kabupaten Pemalang ialah pada saat diumumkannya pernyataan Pangeran Diponegoro untuk mengadakan perang terhadap Pemerintahan Kolonial Belanda, yaitu tanggal 20 Juli 1823. Namun, berdasarkan diskusi para pakar yang dibentuk oleh Tim Kabupaten Pemalang, hari jadi Pemalang adalah tanggal 24 Januari 1575, atau bertepatan dengan Hari Kamis Kliwon tanggal 1 Syawal 1496 Je 982 Hijriah. Keputusan tersebut selanjutnya ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Dati II Kabupaten Pemalang Nomor 9 Tahun 1996 tentang Hari Jadi Kabupaten Pemalang. Tahun 1575 diwujudkan dengan bentuk Surya Sengkala Lunguding Sabda Wangsiting Gusti yang mempunyai arti harfiah : kearifan, ucapan/sabdo, ajaran, pesan-pesan, Tuhan, dengan mempunyai nilai 5751. Sedangkan tahun 1496 Je diwujudkan dengan Candra Sengkala Tawakal Ambuko Wahananing Manunggal yang mempunyai arti harfiah berserah diri, membuka, sarana/wadah/alat untuk, persatuan/menjadi satu dengan mempunyai nilai 6941.Tanpa panjang lebar ayo langsung saja kita simak kegiatan dalam rangka memeriahkan hari jadi Pemalang ke-440 yang berhasil saya liput.


    1. Trabas batas alam lepas



            Pemalang (25/01). Berbagai komunitas motor trail kurang lebih 700 peserta dari berbagai daerah seperti Tegal, Pemalang, dan Pekalongan berkumpul menjadi satu dalam rangka memeriahkan ulang tahun Kabupaten Pemalang yang ke-440. Sebelum menjelajah ganasnya hutan Pemalang, peserta terlebih dahulu berdoa demi keselamatan diri masing-masing. Start sendiri dimulai pukul 08.00 WIB, dimulai dari Pantai Widuri Pemalang dan finish di
    Pantai Widuri Pemalang juga pukul 17.00 WIB. Peserta yang awalnya berjumlah 700 orang, yang berhasil keluar dari lebatnya hutan ternyata hanya sebagian saja. Dan sisanya terjebak di hutan dan lebih memilih meninggalkan motornya yang mogok untuk kemudian jalan kaki keluar hutan. Mereka baru bisa keluar pukul 21.00 WIB. Herman salah satu peserta yang berhasil meraih garis finish menuturkan. "Saya sendiri start pukul 11.00 WIB. Di dalam hutan saja Saya sudah mengalami mogok 4 kali setiap 50 meter. Mengingat medan yang berat karena habis diguyur hujan." Tutur anggota ATAP [Association Trail Adventure Pemalang tersebut. Acara ini sendiri selain bertujuan untuk memeriahkan ulang tahun Pemalang juga untuk saling meningkatkan silaturahmi antar anggotanya.


                                     


     fose : anggota ATAP (Association Trail Adventure Pemalang)


    2. Ngebeg Bareng [Pemecahan Rekor Muri]



          
      Pemalang (25/01) Satu dari sekian banyak kesenian yang ada di Indonesia yang terlupakan seiring dengan derasnya arus globalisasi. Dimana generasi muda Indonesia lebih menyukai tren dunia barat seperti K-POP yang sangat menjadi- jadi. Ya, betul sekali salah satunya adalah Kesenian Ngebeg. Ngebeg merupakan bentuk kesenian tari daerah Banyumas yang menggunakan boneka kuda yang terbuat dari anyaman bambu. Tarian Ebeg di daerah Banyumas menggambarkan prajurit perang yang sedang menunggang kuda. Gerak tari yang menggambarkan kegagahan diperagakan oleh pemain Ebeg.Diperkirakan kesenian Ebeg ini sudah ada sejak zaman purba tepatnya ketika manusia mulai menganut aliran kepercayaan animisme dan dinamisme. Salah satu bukti yang menguatkan Ebeg dalam jajaran kesenian tua adalah adanya bentuk-bentuk in trance (kesurupan) atau wuru. Bentuk-bentuk seperti ini merupakan ciri dari kesenian yang terlahir pada zaman animisme dan dinamisme. Selain itu Ebeg dianggap sebagai seni budaya yang benar-benar asli dari Jawa Banyumasan mengingat didalamnya sama sekali tidak ada pengaruh dari budaya lain. Berbeda dengan Wayang yang merupakan apresiasi budaya Hindu India dengan berbagai tokoh-tokohnya. Ebeg sama sekali tidak menceritakan tokoh tertentu dan tidak terpengaruhi agama tertentu, baik Hindu maupun Islam. Bahkan dalam lagu-lagunya justru banyak menceritakan tentang kehidupan masyarakat tradisional, terkadang berisi pantun, wejangan hidup dan menceritakan tentang kesenian Ebeg itu sendiri. Lagu yang dinyanyikan dalam pertunjukan Ebeg hampir keseluruhan menggunakan bahasa Jawa Banyumasan atau biasa disebut Ngapak lengkap dengan logat khasnya. Jarang ada lagu Ebeg yang menggunakan lirik bahasa Jawa Mataraman dan bahasa selain Banyumasan. Beberapa contoh lagu-lagu dalam Ebeg yang sering dinyanyikan adalah Sekar Gadung, Eling-Eling, Ricik-Ricik Banyumasan, Tole-Tole, Waru Doyong, Ana Maning Modele Wong Purbalingga dan lain-lain.
    Dalam hal ini pemerintah Kabupaten Pemalang untuk pemecahan rekor muri sendiri, menginstuksikan kepada semua pelajar Se-Kabupaten Pemalang mulai dari SD, SMP, dan SMA, serta PNS, dan semua instasi yang ada di Pemalang. Acara sendiri berlangsung cukup meriah dimana di langsungkan tepat ditengah-tengah Alun-Alun . Semua peserta terlihat cukup antusias mengikuti gerakan instruktur yang berjoget ngebeg di tengah-tengah panggung.           Tetapi ditengah-tengah meriahnya joget ngebeg. Ada sejumlah orangtua peserta khususnya anaknya yang duduk di bangku SD [Sekolah Dasar] karena anaknya tidak bisa bergabung di tengah panggung karena terhimpit banyaknya orang yang berjubel di sepanjang jalan menuju Alun-Alun Pemalang.  Muhammad Bagus berkicau "Dari sebuah acara Ngebeg Bareng yang "Semrawud" dapat dijadikan pembelajaran maupun evaluasi untuk pemerintah, panpel & terutama warga Pemalang agar kejadian tersebut tidak terulang kembali karena para pelajar yang secara langsung kena imbasnya" Pungkasnya .Kegiatan Ngebeg sendiri akhirnya dapat memecahkan rekor muri dengan jumlah peserta Ngebeg terbanyak mengalahkan Kabupaten Probolinggo dengan jumlah peserta 33.445 orang.

                                                          

      ramai ditengah alun alun


    3. Pemalang Jazz World Music dan Pesta Kembang Api dan Lampion

              Pemalang (25/01). Serangkaian kegiatan untuk memeriahkan hari ulang tahun Pemalang yang ke-440 telah kita lalui bersama. Kini saatnya santai sejenak sembari menikmati alunan musik Jazz yang mengalun pelan menelisik daun telinga kita bersama orang yang kita kasihi. Pemalang Jazz World Music yang berlangsung di tepi Pantai Widuri yang asri semakin membuat suasana malam semakin romantis. Band asal Kota Yogyakarta ini menampilkan berbagai lagu jazz yang oke punya.Momen yang ditunggu ribuan kaum muda yang tumpah ruah di Pantai Widuri tidak lain dan tidak bukan yaitu pesta kembang api dan 1000 lampion akhirnya dimulai. Ribuan lampion dilepas ke langit lepas sembari tergores dengan kilatan kembang api yang bersahut sahutan, semakin membuat malam semakin sempurna. Salah satu kaum muda yang menikmati malam itu Anil Badar. Siswa yang duduk di kelas 2 SMA N 2 Pemalang menuturkan "Wah sayang banget. Di momen yang hanya terjadi satu tahun sekali ini. Saya beserta ke-3 teman Saya tidak bisa mengabadikan momen langka ini dikarenakan batu baterai handphone kami mati semua haha" pungkasnya kecewa.  Pesta Kembang Api dan Lampion berlangsung sekitar 30 menit membuat semua mata yang memandang peristiwa langka tersebut semuanya menganga. Semoga bersama ribuan doa yang terbang ke angkasa bisa membuat Pemalang jauh lebih berwibawa. Aamiin




    Lampion: Ribuan lampion tebang ke angkasa
    Rasanya kurang lengkap kalau hanya membahas kegiatan dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun Pemalang. Yaps kuliner asli khas dari Pemalang yang wajib Anda tahu yaitu Nasi Grombyang

    Nasi Grombyang
     
    Nasi grombyang adalah sejenis nasi campur yang merupakan makanan khas dari masyarakat Pemalang, Jawa Tengah. Nama makanan ini berasal dari bentuk penyajiannya, yaitu antara isi dan kuah lebih banyak kuahnya sehingga kelihatan bergoyang-goyang (bahasa Jawa: grombyang-grombyang, artinya "bergoyang-goyang").
    Ramuan nasi grombyang terdiri dari nasi, irisan daging kerbau dan kuah, disajikan dalam mangkuk kecil dan dilengkapi dengan sate kerbau. Ciri khas lainnya dari nasi grombyang terletak pada tempat jualannya yang berupa kuali besar, tempat nasi ditutupi dengan kain merah, diserta penerangan remang-remang lampu templok. Pembeli menikmati hidangan dengan duduk di kursi kecil pendek (dingklik).
    Tidak diketahui dengan pasti kapan makanan khas ini mulai diciptakan. Namun menurut penuturan para orang tua di Pemalang, makanan khas nasi grombyang sudah ada sejak tahun 1960-an. Pada waktu itu penjual nasi grombyang menjual dagangannya secara tidak menetap, tetapi berkeliling kampung. Penjual nasi grombyang yang terkenal antara lain H. Warso di Jl. R.E. Martadinata di dekat alun-alun, serta H. Waridin di Sirandu dekat bekas terminal lama Pemalang





    Sebuah harapan dari Saya pribadi untuk Pemalang yang Saya tulis pada 24 Januari 2014 di Facebook
    ..

    Dear Pemalang
    Hay Pemalang..
    Apa kabarmu? Aku lihat di baliho Kamu berulang tahun hari ini.
    Semua wargamu bergotong royong memeriahkan hari jadimu. Seakan-akan Engkau adalah segalanya bagi Mereka. Mereka ingin di hari jadimu ini Engkau terlihat lebih gagah berwibawa. Oh ya, denger-denger Kamu juga akan bikin rekor muri yah besok? Kami berdoa semoga harapanmu itu terwujud. Semoga tetanggamu lebih bisa memandangmu lebih tinggi lewat rekor ini, bukan hanya lewat sebuah kecelakaan kereta di Petarukan yang membuatmu terkenal di mata tetanggamu.
    Dear Pemalang
    Jujur Aku terkejut karena orang diluar sana tak banyak yang mengenalmu. Mereka lebih mengenal Jembatan Comal yang ambles kemarin. Kepada Yang Terhormat Bapak Bupati. Tolong dengar suara Kami, Kami ingin Pemalang bisa dikenal lewat tempat wisatanya yang keren-keren. Tempat ngumpul anak muda yang keren. Bangun lebih banyak taman kota. Supaya Kami kaum muda bisa berbangga dengan tempat keren yang oke punya. Kami ingin ketika Kami di ranah rantau Kami bisa berbangga karena tempat-tempat kerenmu.
    Dear Pemalang
    Mungkin telat jika Kami mengucapkan Selamat Ulang Tahun kepadamu sekarang. Tetapi semoga tidak terlambat untuk kamu BERBENAH
    Selamat ulang tahun Pemalang. Tua usiamu Dewasalah Kamu
    FOOOORZZZAAAA PEMAAALAANG



    P: Pemalang itu
    E: Enak grombyangnya
    M: Mantap kerajinan tenunya
    A: Asik orang-orangnya
    L: Luas dunia pendidikanya
    A: Asri pegununganya
    N: Nyaman objek wisata waterpak widurinya
    G: Gak usah banyak nanya. Ayo kunjungi Pemalang.

    Semoga Bermanfaat  :D
    Wassalamu'alaikum Wr. Wb.